Senin, 18 April 2011

Kontroversi ilmu psikologi

 - blog aqu:
 seokarno
 beberapa macam trik mempercantik blog 
selamat menikmati><tiandinata84@yahoo.co.id
 
 
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel kontroversi ilmu psikologi membahas kritik mengenai adanya ilmu psikologi dan penerapannya dalam kehidupan manusia.

Daftar isi

[sunting] Argumentasi Negatif Tentang Ilmu Psikologi

Ilmu psikologi bisa dianggap bukan merupakan pemikiran ilmiah, tetapi pemikiran rasional. Hal ini bisa dijelaskan dengan alasan eksperimen ilmiah adalah memperlakukan materi pada kondisi dan faktor-faktor alaminya,kemudian mengamati pengaruh perlakukan tadi atau mengamati akibat/hasil eksperimen terhadap materi tadi. Misalnya eksperimen biologi, fisika, dan kimia.
Adapun pengamatan terhadap sesuatu yang bukan materi pada kondisi dan waktu yang berbeda-beda bukan merupakan eksperimen ilmiah. Demikian juga pengamatan terhadap anak kecil dalam kondisi dan umur yang berbeda-beda, hal ini tidak termasuk dalam pembahasan eksperimen ilmiah dan tidak dianggap sebagai metode ilmiah. Tetapi hanya pengamatan,pengulangan terhadap pengamatan dan inferensial/deduksi.
Di sisi lain, psikologi merupakan perkara yang relatif, yang memiliki kemungkinan salah bukan merupakan perkara yang absolut. Sehingga tidak boleh dijadikan sebagai landasan untuk menghukumi sesuatu dan tidak boleh dijadikan argumentasi untuk menentukan kebenaran atau ketidakbenaran sesuatu, karena bukan merupakan realita ilmiah(sains)atau hipotesa ilmiah.
Pengetahuan ini meskipun dihasilkan melalui metode rasional tetapi bukan untuk menetapkan eksistensi sesuatu,tetapi untuk menetapkan hukum atas hakekat sesuatu. Hukum ini pasti relatif yang memiliki kemungkinan salah.dengan demikian psikologi dibangun dengan landasan yang salah sehingga menjadikan kebanyakan pemikirannya penuh dengan kesalahan pula.
Ilmu psikologi secara global dibangun berdasarkan pandangan terhadap naluri dan otak. Mereka berpendapat bahwa pada manusia terdapat banyak naluri, baik naluri yang sudah diketahui ataupun belum. Berdasarkan padangan terhadap naluri ini,para pakar psikolog telah membangun teori-teori keliru. Ini adalah awal mula yang menyebabkan kekeliruan pada kebanyakan pemikiran-pemikiran yang ada dalam psikologi.
Ilmu psikologi menganggap otak terbagi menjadi beberapa bagian,masing-masing bagian memiliki potensi tertentu. Pada masing-masing bagian memiliki potensi yang tidak dimiliki bagian lainya. Mereka berpendapat beberapa manusia memiliki potensi untuk memahami bahasa, sedangkan tidak memiliki potensi untuk memahami ilmu pengetahuan alam. Begitu juga sebaliknya yang memiliki bakat IPA tidak memiliki bakat terhadap bahasa.
Namun kenyataan yang terjadi berbeda dengan hal tersebut. Fakta yang disaksikan oleh panca indera yaitu dengan mengamati dan meneliti respon perbuatan manusia, manusia memiliki potensi kehidupan yang memiliki dua manifestasi:
  1. Kebutuhan jasmani, menuntut pemuasan secara pasti apabila tidak dipenuhi bisa menyebabkan kematian pada manusia. Hal ini tercermin pada kebutuhan jasmani (Al Mu'minuun:33)
  1. Naluri kemanusiaan, menuntut pemuasan namun apabila tidak terpenuhi tidak akan menyebabkan kematian, tetapi akan menderita dan tergoncang akibat tidak terpenuhi kebutuhannya. Hal ini tercermin pada naluri-naluri seperti naluri beragama/gharizatul tadayyun [Az Zumar:8], naluri melestarikan keturunan/gharizatul nau' [Yusuf:24,Al Baqoroh:124], dan naluri mempertahankan diri/gharizatul baqa' [An Nahl:68]).
Naluri-naluri tsb merupakan perasaan akan kelemahan dirinya,perasaan akan melestarikan keturunan dan perasaan untuk mempertahankan eksistensinya,tidak ada yang lain. Sedangkan selain naluri diatas hanyalah manifestasi-manifestasi bagi naluri seperti mengagungkan Tuhan, menyanjung pahlawan, beribadah merupakan manifestasi dari naluri beragama.
Kecenderungan suka terhadap lawan jenis(mail al-jinsi),mencintai orang tua,istri,anak,saudara merupakan manifestasi dari naluri melestarikan keturunan. Rasa takut,sombong,cinta kedaulatan, marah, pemilikan merupakan manifestasi dari naluri mempertahankan diri. Demikianlah setiap manifestasi dari manifestasi-manifestasi naluri dikembalikan kepada salah satu di antara naluri-naluri yang ada.
Sebenarnya yang disebut psikologi terhadap naluri adalah kenyataan tentang wujud atau yang ditimbulkan naluri bukan naluri itu sendiri.
Ini dari aspek naluri, sedangkan dari aspek otak, maka sebenarnya otak itu satu. Jika ada tinggi rendah dan perbedaan pemikiran-pemikiran maka itu disebabkan perbedaan kemampuan otak dalam mencerapnya(quwwatu rabthi). Tidak ada dalam otak potensi(bakat) yang tidak dijumpai pada lainya, tetapi semua otak memiliki potensi untuk berfikir dalam segala hal selama terpenuhi fakta yang terindera,panca indera atau salah satunya,informasi-informasi(maklumat) terdahulu,dan otak itu sendiri.
Sedangkan perbedaanya hanyalah pada daya cerap otak serta kekuatan untuk mengindera seperti perbedaan mata dalam kuat dan lemahnya untuk melihat,perbedaan telinga dalam kuat dan lemahnya mendengar.Oleh karena itu suatu yang mungkin untuk memberikan kepada setiap individu informasi-informasi dan di dalam setiap individu ada potensi untuk mencerna informasi-informasi tersebut.Tidak ada dasar sama sekali bagi teori ilmu psikologi yang menyatakan otak ada yang memiliki satu potensi saja dan ada yang memiliki banyak potensi.
Dengan demikian anggapan ilmu psikologi terhadap naluri-naluri adalah anggapan salah.Demikian juga anggapan terhadap otak juga merupakan anggapan yang salah sehingga mengantarkan pada kesalahan teori-teori yang dihasilkannya.

 Catatan

  1. Metode rasional:metode tertentu dalam melakukan analisa agar sampai kepada suatu pengetahuan tentang hakekat sesuatu yang dianalisanya dengan mentransfer fakta secara inderawi dengan perantara panca indera(atau salah satunya) ke otak beserta adanya informasi-informasi terdahulu yang menginterprestasikan fakta tersebut sehingga otak menghasilkan hukum atas fakta tersebut.kesimpulan hukum ini merupakan pemikiran(fikr) atau kesadaran rasional(al-idrak al-'aqli)
  1. Metode ilmiah:metode tertentu dalam pengkajian yang ditempuh untuk memperoleh pengetahuan tentang realitas dari sesuatu jalan percobaan(eksperimen)atas sesuatu itu.Objek pengkajiannya berupa objek material(dpt diindera),Objek pemikiran-pemikiran tidak termasuk dlm pengkajiannya.

Bantahan Langsung Argumentasi Negatif Tentang Psikologi

paragraf 1 apa yang membedakan ilmu pengetahuan dan teori filsafat salah satunya adalah adanya objek yang dapat dilihat (observable) dan diukur (measureable) BUKAN materi (jika materi yang dipelajari lalu apakah sosiologi, komunikasi, dan ilmu-ilmu sosial lainnya termasuk Ilmu pengetahuan?--karena sebagian besar ilmu sosial tidak mempelajari suatu materi), objek psikologi adalah tingkah laku. Paragraf 2 kalimat ke2: dalam penelitian psikologi seringkali umur yang berbeda tidak terpaut jauh (baca: kelompok umur, atau lebih umumnya: sampel populasi), misalnya: Penelitian Albert Bandura tentang social learning theory, subjeknya adalah anak kecil usia tk. dikarenakan pada usia tersebut belum banyak social conditioning yang diperoleh. jadi, penelitian psikologi tidak selalu tentang usia (dalam penelitian Bandura: faktor lingkungan yang memengaruhi subjek). Masih paragraf 2 kalimat ke 2: Bukankah fisikawan dan ahli kimia (sesuai contoh diatas) juga melakukan pengamatan? dan bukankah pengulangan digunakan untuk membuktikan suatu eksperimen bersifat universal? lalu mengapa pengamatan dan pengulangan eksperimen yang dilakukan psikologi dipermasalahkan?
paragraf 3 & 4 ciri khas dari semua ilmu sosial adalah relatif!. jadi, berdasarkan pandangan diatas semua ilmu sosial bukanlah realita ilmiah! paragraph 4 kalimat ke 2: jika berbicara tentang landasan, maka kita berbicara mengenai filsafat. jika landasannya salah maka seharusnya psikologi tidak (atau belum) keluar dari teori filsafat! (silakan cek lagi apa yang menyebabkan ilmu pengetahuan dapat melepaskan diri dari filsafat dan bandingkan dengan ilmu psikologi)
paragraf 5 (tidak dijelaskan pandangan seperti apa tentang naluri sehingga menyebabkan pemikiran2 keliru) psikologi tidak hanya mempelajari naluri, tetapi juga dorongan(drive), motivasi, afeksi, kognisi, aktualisasi, kebutuhan, keinginan, dll..
paragraf 6 untuk yang sudah pernah psikotes sewaktu penjurusan di smu. coba cek lagi kertas hasil psikotest yang dibagikan kepada anda. pada kertas itu (biasanya--mungkin ada yang berbeda) tertulis kemampuan yang anda miliki dan kemampuan anda saat ini (potensi & kompetensi) pada ips, ipa, dan bahasa. tidak ada satu pun dari kemampuan itu yang tertulis 0 (nol) kecuali jika anda tidak mengikuti suatu sub-test. bukti bahwa psikologi tidak menghilangkan kemampuan lain yang dimiliki individu ketika ada suatu kemampuan lain yang menonjol. dalam Psikometri tidak ada suatu gejala psikologi yang bernilai nol! bahkan dalam psikologi orang terbodoh pun memiliki IQ!!
paragraf 7, 8, & 9 apa yang tertulis diatas adalah dasar pemikiran dari actualizing tendency yang dikembangkan Carl Rogers. Ringkasan singkatnya:
  1. Kebutuhan Jasmani = (Versi Rogers) Kebutuhan biologikal/umum/shared, kebutuhan yang umum yang dibutuhkan oleh hampir semua mahluk hidup tingkat tinggi. contoh: makan, minum, bernapas, hubungan seksual, dll.
  2. Naluri Kemanusiaan = (versi Rogers) Kebutuhan psikologikal/aktualisasi/keunikan, kebutuhan untuk mengaktualisasikan dirinya sendiri. contoh: ingin meraih kesuksesan, ingin menjadi ulama, atau sederhananya: ingin menjadi ayah yang baik bagi anak-anaknya, dll. dari kebutuhan aktualisasi ini prilaku seperti belajar dengan rajin, memperdalam agama, atau mempertahankan keluarganya dan prilaku-prilaku lainnya dilakukan oleh individu.
sebagai tambahan, psikologi tidak membagi otak! karena psikologi tidak mempelajari otak tetapi manifestasi dari otak yaitu tingkah laku dan proses mental. ilmu yang membagi otak adalah biologi, fisiologi, neurobiologi, dan ilmu lain yang saya lupa cara menulisnya. kalaupun ada biasanya adalah gabungan dengan ilmu lain, misal: psikologi faal (psikologi dan fisiologi), psikoneurologi (psikologi dan neurologi), dll.
paragraf 10 sudah disebutkan dalam penjelasan tentang psikologi bahwa psikologi TIDAK mempelajari sesuatu yang tidak terlihat, tetapi manifestasinya yaitu tingkah laku.
paragraf 11 bukankah sudah dijelaskan dalam paragraf itu sendiri? apakah perbedaan kemampuan otak untuk menyerap pengetahuan termasuk potensi? lalu, bagaimana tulisan diatas mengungkapkan tentang keterbelakangan mental? apa karena tidak adanya informasi yang terindra? saya rasa tidak!
paragraf 12 apakah mata dan telinga dapat berpikir? apakah penulis argumen (mohon maaf bukan untuk menyerang tetapi hanya sebagai contoh) menyamakan dirinya dengan enstein? atau leonardo? ingat! leonardo menciptakan sketsa helicopter 400 tahun sebelum teknologi manusia dapat menyentuh pikirannya? sebuah pikiran yang sangat radikal saat itu, yang sulit dicapai oleh pemikiran kebanyakan orang lain pada masanya. cara bacanya: pemikiran yang sangat brilian yang sangat sulit dilampaui (atau samai) oleh otak orang lain (pada masanya tentu).

catatan

Psikologi adalah ilmu sosial. pada sebagian universitas (universitas-universitas di Bandung misalnya), psikologi dimasukan kedalam IPA. hal ini dikarenakan ciri khas pada pendidikan psikologi di Bandung yang menitikberatkan pada aspek Psikodiagnosa. Tetapi tetap saja psikologi mempelajari manusia yang seharusnya dimasukan kedalam ilmu-ilmu sosial. sehingga, jika ingin membandingkan psikologi sebaiknya dengan ilmu-ilmu sosial lainnya bukan dengan fisika atau kimia.

Atensi

 - blog aqu:
 seokarno
 beberapa macam trik mempercantik blog 
selamat menikmati><tiandinata84@yahoo.co.id


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Atensi atau perhatian adalah pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan maupun proses kognitif lainnya. Proses atensi membantu efisiensi penggunaan sumberdaya mental yang terbatas yang kemudian akan membantu kecepatan reaksi terhadap rangsang tertentu[1].

Daftar isi

[sembunyikan]

 Sifat atensi

Sumberdaya mental manusia yang terbatas untuk memroses suatu rangsang membutuhkan bantuan untuk mempercepat waktu reaksi. Mengarahkan pada suatu informasi tertentu akan mempercepat proses mental mengolah suatu rangsang. Misalnya dalam mengemudi, atensi yang mengarahkan pengemudi pada situasi jalan raya akan mempercepat reaksinya menginjak pedal rem jika menghadapi situasi membahayakan.
Atensi juga terpengaruh oleh perbedaan usia, terutama pada masa anak[2]
Groover menyebutkan bahwa faktor yang memengaruhi persepsi dan ingatan adalah perhatian (attention). Perhatian merupakan aktivitas menjaga sesuatu tetap dalam pikiran yang membutuhkan kerja mental dan konsentrasi. Terdapat 5 jenis perhatian, yaitu:
1. Perhatian selektif (Selective Attention)
Perhatian selektif terdapat pada situasi dimana seseorang memantau beberapa sumber informasi sekaligus. Penerima informasi harus memilih salah satu sumber informasi yang paling penting dan mengabaikan yang lainnya. Faktor-faktor yang memengaruhi perhatian selektif adalah harapan, stimulus, dan nilai-nilai. Penerima informasi mengharapkan sebuah sumber tertentu menyediakan informasi dan memberikan perhatian lebih pada sumber tersebut, memilih stimulus yang paling memberikan efek atau terlihat dibanding yang lain, dan memilih sumber informasi yang paling penting.

2. Perhatian terfokus (Focused Attention)
Perhatian terfokus mengacu pada situasi dimana seseorang diberikan beberapa input namun harus fokus pada satu input saja selama selang waktu tertentu. Penerima informasi berfokus pada satu sumber/input dan tidak terdistraksi oleh gangguan-gangguan lain. Faktor yang berpengaruh terhadap perhatian terfokus adalah jarak dan arah, serta gangguan dari lingkungan sekitar. Penerima informasi akan lebih mudah menerima informasi dari sumber yang berada langsung di depannya.

3. Perhatian terbagi (Divided Attention)
Perhatian terbagi terjadi ketika penerima informasi diharuskan menerima informasi dari berbagai sumber dan melakukan beberapa jenis pekerjaan sekaligus.
4. Perhatian yang terus menerus (Sustained Attention)
Perhatian terus menerus dilakukan penerima informasi yang harus melihat sinyal atau sumber pada jangka waktu tertentu yang cukup lama. Dalam situasi ini sangat penting bagi penerima informasi untuk mencegah kehilangan sinyal.

5. Kurang perhatian (Lack of Attention)
Kurang perhatian merupakan situasi dimana penerima informasi tidak berkonsentrasi terhadap pekerjaannya. Situasi ini disebabkan oleh kebosanan/kejenuhan dan kelelahan. Ciri-ciri pekerjaan yang dapat menimbulkan situasi kurang perhatian adalah pekerjaan dengan siklus pendek, sedikit membutuhkan pergerakan tubuh, lingkungan yang hangat, kurangnya interaksi dengan pekerja lain, motivasi rendah, dan tempat kerja memiliki pencahayaan yang buruk.

Proses atensi

Atensi dapat merupakan proses sadar maupun tidak sadar.
  • Proses otomatis tidak melibatkan kesadaran, misalkan mengarahkan pandangan pada rangsang yang menarik secara kognisi. Memperhatikan secara otomatis dilakukan tanpa bermaksud untuk memperhatikan suatu hal. Perhatian terhadap suatu hal atau tindakan dapat dibentuk sehingga menjadi otomatis (otomatisasi) melalui latihan dan frekuensi melakukan tindakan tersebut.
  • Proses terkendali biasanya dikendalikan oleh kesadaran, bahkan membutuhkan kesadaran untuk dapat mengarahkan atensi secara terkendali. Biasanya proses terkendali membutuhkan waktu lebih lama untuk dilakukan, karena dilakukan secara bertahap.
Proses pembiasaan terhadap suatu hal selain membentuk proses otomatisasi, namun juga membentuk habituasi yang justru menyebabkan atensi menjadi berkurang pada hal-hal berkaitan yang tidak menjadi fokus dari pembiasaan. Penginput data di komputer lebih memperhatikan poin informasi yang biasa diinputnya, namun kadang-kadang luput membaca informasi yang berbeda dari biasanya. Proses pembiasaan tidak hanya menjalankan tugas atensi, namun juga tugas-tugas lainnya seperti motorik, mengingat dan lain-lain.
Ergonomi kognitif mempelajari kemampuan dan keterbatasan otak dan sistem indera manusia ketika melakukan pekerjaan yang memiliki konten pemrosesan informasi (Groover, 2007). Ergonomi kognitif penting untuk dipelajari karena perkembangan pada sektor industri dimana pekerjaan memproses informasi dan komunikasi semakin meningkat. Selain itu, peningkatan penggunaan peralatan dengan teknologi canggih, mekanisasi, dan otomasi akan memberikan pengaruh terhadap perilaku manusia dalam sistem manusia-mesin. Operator dapat dimodelkan sebagai permroses informasi dari sistem yang harus memecahkan permasalahan dengan menggunakan informasi dari sistem.
Manusia menerima stimulus baik dari luar maupun dalam tubuhnya. Bagian tubuh yang menerima stimulus tersebut disebut reseptor. Terdapat 5 jenis indera tubuh manusia, yaitu penglihatan, pendengaran, sentuhan, rasa, dan bau. Reseptor pendengaran (audio) menerima 15-19% informasi dari seluruh informasi yang diterima dan sebagian besar, yaitu 80% informasi, diterima manusia melalui penglihatan (visual).
Stimulus yang diterima oleh indera tubuh manusia kemudian diteruskan menjadi persepsi. Persepsi merupakan tahap kognitif dimana manusia menyadari sensasi yang disebabkan oleh stimulus dan interpretasi informasi dari pengalaman atau pengetahuannya (Groover, 2007). Proses persepsi terdiri dari dua tahap, yaitu deteksi dan rekognisi. Deteksi terjadi pada saat manusia menyadari adanya stimulus (bottom up processing), dan rekognisi terjadi ketika manusia menginterpretasikan arti dari stimulus tersebut serta mengidentifikasinya dengan pengalaman/pengetahuan sebelumnya (top down processing).
Stimulus yang diterima oleh sistem indera tubuh kemudian diterima manusia sebagai informasi dan disimpan dalam ingatan sensori. Ingatan ini memengaruhi persepsi manusia dan kemudian menjadi ingatan kerja (ingatan jangka pendek). Informasi baru dijaga dalam ingatan dengan adanya proses mental dan kemudian disimpan dalam ingatan jangka panjang.

[sunting] Jenis fungsi atensi

Terdapat tiga fungsi dalam melakukan atensi terkendali

[sunting] Deteksi sinyal

Bertugas untuk mendeteksi kemunculan dari rangsang khusus.

[sunting] Atensi selektif

Memilih suatu rangsang tertentu dan mengabaikan rangsang lainnya.

[sunting] Atensi terbagi

Menempatkan sumberdaya atensi secara bijaksana untuk mengkoordinasi pelaksanaan beberapa tugas sekaligus.

[sunting] Neurologi atensi

Atensi erat kaitannya dengan fungsi otak. Bagian otak yang memproses atensi terletak pada anterior di dalam frontal lobe yang aktif pada proses atensi terkendali dan pada posterior di dalam parietal lobe. Atensi juga melibatkan aktivitas saraf pada korteks penginderaan, terutama visual dan motorik.

[sunting] Atensi visual

Semakin kecil bayi semakin sulit untuk mengalihkan perhatian pada hal lain, karena gerak motorik dan mata masih terbatas. Pada dewasa kerusakan pada posterior parietal lobe dapat menyebabkan pengabaian yang parah pada integrasi kontralateral visual dan penginderaan lainnya.

Gangguan pada atensi

Beberapa gangguan pada atensi menyebabkan terjadinya gangguan perilaku seperti pada

[sunting] Catatan kaki

Hipnoterapi

 - blog aqu:
 seokarno
 beberapa macam trik mempercantik blog 
selamat menikmati><tiandinata84@yahoo.co.id
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Hypnotherapy)
Hipnosis
Aplikasi
Hipnoterapi
Stage hipnosis
Self-hipnosis
Asal mula
Magnetisme
Franz Anton Mesmer
Sejarah hipnosis
James Braid
Tokoh kunci
Marques de Puységur
James Esdaile
John Elliotson
Jean-Martin Charcot
Ambroise-Auguste Liébeault
Hippolyte Bernheim
Pierre Janet
Sigmund Freud
Émile Coué
Morton Prince
Clark L. Hull
Andrew Salter
Theodore R. Sarbin
Milton H. Erickson
Ernest Hilgard
Martin Theodore Orne
André Muller Weitzenhoffer
Theodore Xenophon Barber
Nicholas Spanos
Irving Kirsch
Dave Elman
Dr. John Kappas
Ormond McGill
Topik yang berhubungan
Kerentanan Hipnosis
Sugesti
Sugesti pasca hipnosis
Regresi usia
Neuro-linguistic programming
lihat · bicara
Hipnotherapi adalah terapi yang dilakukan pada subjek dalam kondisi Hipnosis.
Kata "Hipnosis" adalah kependekan dari istilah James Braid's (1843) "neuro-hypnotism", yang berarti "tidurnya sistem syaraf". Orang yang terhipnotis menunjukan karakteristik tertentu yang berbeda dengan yang tidak, yang paling jelas adalah mudah disugesti. Hipnotherapi sering digunakan untuk memodifikasi perilaku subjek, isi perasaan, sikap, juga keadaan seperti kebiasaan disfungsional, kecemasan, sakit sehubungan stress, manajemen rasa sakit, dan perkembangan pribadi.

Daftar isi

 Sekilas Tentang Hypnosis

Hipnosis didefinisikan sebagai suatu kondisi pikiran dimana fungsi analitis logis pikiran direduksi sehingga memungkinkan individu masuk ke dalam kondisi bawah sadar (sub-conscious/unconcious), di mana tersimpan beragam potensi internal yang dapat dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan kualitas hidup. Individu yang berada pada kondisi “hypnotic trance” lebih terbuka terhadap sugesti dan dapat dinetralkan dari berbagai rasa takut berlebih (phobia), trauma ataupun rasa sakit. Individu yang mengalami hipnosis masih dapat menyadari apa yang terjadi di sekitarnya berikut dengan berbagai stimulus yang diberikan oleh terapis.
Terapi hypnosis (hypnotherapy) kini merupakan fenomena ilmiah, namun hingga kini masih belum terdapat definisi yang jelas, bagaimana sebenarnya mekanisme kerja hypnotherapy. Beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa hipnotherapi menstimulir otak untuk melepaskan neurotransmiter, zat kimia yang terdapat di otak, encephalin dan endhorphin yang berfungsi untuk meningkatkan mood sehingga dapat mengubah penerimaan individu terhadap sakit atau gejala fisik lainnya.
Sementara menurut Profesor John Gruzelier, seorang pakar psikologi di Caring Cross Medical School, London, guna menginduksi otak dilakukan dengan mem provokasi otak kiri untuk non aktif dan memberikan kesempatan kepada otak kanan untuk mengambil kontrol atas otak secara keseluruhan. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat otak fokus pada suatu hal secara monoton menggunakan suara dengan intonasi datar (seolah-olah tidak ada hal penting yang perlu diperhatikan).
Secara umum mekanisme kerja hypnotherapy sangat terkait dengan aktivitas otak manusia. Aktivitas ini sangat beragam pada setiap kondisi yang diindikasikan melalui gelombang otak yang dapat diukur menggunakan alat bantu EEG (Electroenchepalograph). Berikut diuraikan berbagai gelombang otak disertai dengan aktivitas yang terkait:
  • Beta ( 14 - 25 Hz)(normal);
    Atensi, kewaspadaan, kesigapan, pemahaman, kondisi yang lebih tinggi diasosiasikan dengan kecemasan, ketidaknyamanan, kondisi lawan/lari
  • Alpha (8 – 13 Hz)(meditatif);
    Relaksasi, pembelajaran super, fokus relaks, kondisi trance ringan, peningkatan produksi serotonin, kondisi pra-tidur, meditasi, awal mengakses pikiran bawah sadar (unconscious)
  • Theta (4 – 7 Hz)(meditatif);
    Tidur bermimpi (tidur REM/Rapid Eye Movement), peningkatan produksi catecholamines (sangat vital untuk pembelajaran dan ingatan), peningkatan kreatifitas, pengalaman emosional, berpotensi terjadinya perubahan sikap, peningkatan pengingatan materi yang dipelajari, hypnogogic imagery, meditasi mendalam, lebih dalam mengakses pikiran bawah sadar (unconscious)
  • Delta (0,5 – 3 Hz)(tidur dalam);
    Tidur tanpa mimpi, pelepasan hormon pertumbuhan, kondisi non fisik, hilang kesadaran pada sensasi fisik, akses ke pikiran bawah sadar (unconscious) dan memberikan sensasi yang sangat mendalam ketika diinduksi dengan Holosinc

 Tinjauan Sejarah

Kasus pencabutan gigi pertama menggunakan hypnosis dilakukan pertama kali pada tahun 1823. Diikuti dengan proses melahirkan menggunakan hypnosis pada tahun 1826.
Selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II, hipnoteprapi digunakan untuk memberikan perlakuan pada para prajurit yang mengalami trauma. Pada tahun 1955, British Medical Association menyatakan bahwa hypnosis layak digunakan untuk mengobati hysteria dan digunakan sebagai anastesi. Tahun 1958, American Medical Association membuat pernyataan yang sama sekaligus mengkritik keras hypnosis yang ditujukan sebagai hiburan/pertunjukan (stage performance). Tahun 1960, American Psychology Association membentuk dewan penilai kelayakan seorang hypnotis.
Kini beberapa Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi telah memberikan mata kuliah hypnosis. Adapun universitas yang memiliki jurusan khusus hypnosis adalah Universitas Pepperdine di California.

Hypnotherapy

Hypnosis secara perlahan telah menunjukkan keberadaannya seiring dengan semakin meningkatnya penerimaan pada dunia medis. Hypnosis banyak digunakan dibidang seperti pengobatan dan olahraga untuk mengubah mekanisme otak manusia dalam menginterprestasikan pengalaman dan menghasilkan perubahan pada persepsi dan tingkah laku. Aplikasi hypnosis untuk tujuan perbaikan (therapeutic) dikenal sebagai hypnotherapy.
Hipnotherapi telah terbukti memiliki beragam kegunaan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang berkenaan dengan emosi dan perilaku. Bahkan beberapa kasus medis serius seperti kanker dan serangan jantung, hipnotherapi mempercepat pemulihan kondisi seorang penderita. Hal ini sangat dimungkinkan karena hipnotherapi diarahkan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memprogram ulang penyikapan individu terhadap penyakit yang dideritanya.
Hypnosis sangat berguna dalam mengatasi beragam kasus berkenaan dengan kecemasan, ketegangan, depresi, phobia dan dapat membantu untuk menghilangkan kebiasaan buruk seperti ketergantungan pada rokok, alkohol dan obat-obatan. Dengan memberi sugesti, seseorang terapis dapat membangun berbagai kondisi emosional positif berkenaan dengan menjadi seorang bukan perokok dan penolakan terhadap rasa ataupun aroma rokok.
Khusus untuk phobia, hypnotherapy digunakan untuk mereduksi kecemasan yang mengambil alih kontrol individu atas dirinya. Hal ini dapat diwujudkan dengan menciptakan suatu gambaran nyata tentang kondisi yang menyebabkan phobia namun individu tetap dalam kondisi relax, sehingga membantu mereka untuk menyesuaikan ulang reaksi mereka pada kondisi yang menyebabkan phobia menjadi normal dan respon yang lebih tenang.
Hypnotherapy dapat digunakan untuk membawa orang mundur ke masa lampau atau Regresi kehidupan masa lalu untuk mengobati trauma dengan memberikan kesempatan untuk mengubah “fokus” perhatian. Salah satu Hypnotherapist di Indonesia yang expert di bidang ini adalah Nathalia Sunaidi C.Ht, penulis buku Journey to My Past Lives[1] Regresi kehidupan masa lalu masih banyak diperdebatkan, terutama oleh orang-orang yang tidak meyakini adanya Reinkarnasi.
Hypnotherapy juga dapat digunakan untuk meningkatkan optimalitas pembelajaran. Berkaitan dengan pembelajaran, hypnotherapy dapat aplikasikan untuk meningkatkan daya ingat, kreativitas, fokus, merubuhkan tembok batasan mental (self limiting mental block) dan lainnya. Tinjau lebih mendalam mengenai hypnotherapy dalam pembelajaran dapat merujuk pada seri buku Total-Mind Learning[2].
Hypnotherapy akan lebih berdaya guna lebih optimal jika dipadukan dengan media terapi lainnya, seperti NLP (Neuro Linguistic Programming) , EFT (Emotional Freedom Therapy) dan lainnya.
Contoh terapi sukses dalam hypnotherapy yang menggunakan NLP (Neuro Linguistic Programming), adalah terapi / hypnotherapy Gagap bicara baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, yang telah diselenggarakan pada sebuah Klinik Hipnoterapi Gagap di Bandung, yang juga menterapi pasien yang trauma public speaking. Pasien hypnotherapy Gagap biasanya cukup datang 1x 4-5.5jam sudah menunjukkan kesembuhan yang sangat signifikan.

Neuro Linguistic Program (NLP)

Neuro Linguistic Program (NLP). merupakan suatu metodolog i yang dikembangkan oleh John Grinder bersama Richard Bandler pada tahun 1970-an. Jurnal Modern Psychology menyatakan “NLP may be the most powerful vehicle for change in existence”.
Inti dari NLP adalah pemahaman tentang bagaimana individu dapat melakukan seluruh aktivitasnya secara sempurna, dengan mempelajari model human excellence. NLP mengidentifikasi dan menentukan proses dan pola pikir dari setiap top performance untuk menemukan perbedaan antara kompetensi dan kesempurnaan. NLP dapat diuraikan menjadi 3 bagian, yaitu Neuro merujuk pada proses neurologis dari melihat, mendengar, merasakan, menghirup dan perabaan, yang kemudian membentuk pengalaman. Liguistic merujuk pada cara kita menggunakan bahasa untuk merepresentasikan, mengorganisasikan pengalaman dan mengkomunikasikannya dengan orang lain. Programming merujuk pada strategi dan teknik yang digunakan untuk mengorganisasikan proses internal yang pada akhirnya akan membawa hasil akhir.
NLP akan lebih berdaya guna bila dipadukan dengan pengalaman hypnotic. Bandler berpendapat bahwa hypnosis merupakan bagian natural dari kehidupan sehari-hari – kita menggunakannya untuk memengaruhi orang lain, membayangkan apa yang dipikirkan oleh orang lain dan mengulangi kembali pengalaman dalam pikiran kita. Salah seorang hypnotherapist yang dimodel oleh Bandler dan Grinder adalah Milton H. Erickson, MD.

Emotional Freedom Techniques (EFT)

Emotional Freedom Techniques (EFT) adalah serangkaian metode yang berorientasi pada sistem energi tubuh, untuk melepaskan individu dari gangguan emosional dan fisik.
EFT bekerja berdasarkan prinsip berikut:
"The cause of all negative emotions is a disruption in the body's energy system."
Emosi negatif yang dialami oleh individu umumnya diawali dengan representasi internal yang buruk. Kondisi ini berlanjut oleh gangguan pada sistem energi tubuh. EFT sangat efektif untuk merestorasi sistem energi tubuh.
Penemu EFT adalah Gary Craig EFT Founder
Gary Craig seorang engineer dari Stanford University merupakan murid Dr. Callahan yang menemukan Callahan Technique atau Thought Field Therapy (TFT), walaupun sangat spektakuler hasilnya, tetapi cukup rumit bagi orang awam. Untuk menguasainya diperlukan training yang tidak mudah dan tidak murah.
Dari Gary Craig, istilah EFT dilahirkan. Ia menyederhanakan TFT hingga menjadi teknik yang lebih mudah tetapi tetap efektif hasilnya. Gary telah menguji efektifitas EFT, secara ekstensif secara sistematis, mudah dicerna dan dipraktekkan.
Selama beberapa tahun sejak tahun 1991, Gary berkeliling Amerika untuk menawarkan terapi gratis. Ia mempresentasikan dan menerapkan EFT pada ribuan orang, ia hadir di acara-acara sosial seperti arisan, club gathering dan acara lainnya. Puncaknya, ia menawarkan diri untuk menerapi para veteran perang Vietnam di VA (Veteran Administration) yang telah puluhan tahun menderita PTSD (Post Traumatic Stress Disorder). Para veteran perang yang malang ini selama belasan tahun telah ditangani oleh belasan psikoterapis tanpa menunjukan hasil positif yang signifikan. Ajaibnya, dalam 6 hari, Gary Craig berhasil membebaskan 20 orang veteran dari penderita emosi yang mereka derita selama puluhan tahun.
Di Indonesia, EFT diperkenalkan EFT Center oleh Eddy Iskandar, Ph.D. EFT Center Founder dengan memodifikasi dengan pendekatan secara Holistic. Sehat dari sudut pandang Holistic ( Mind, Soul & Body) bila kita dapat mengontrol 3 P (Pola Fikir, Pola Makan & Pola Hidup). EFT sangat berhubungan erat dengan Holistic konsep, walaupun lebih dikenal dengan Teknik Pembebasan Emosi, namun persoalan emosi merupakan persoalan otak bawah sadar kita, yang 88% memegang peranan dalam Pola Fikir. Sehingga EFT merupakan cara yang sangat baik untuk membuat kita sehat secara Holistik.
Dari berbagai kajian yang telah dibuat, 60% dari mereka yang menggunakan EFT pertama kali telah dapat melepaskan (release) emosi negatif dan "merasa sesuatu yang penting telah berubah" pada kesehatan dan kehidupan mereka. Sementara 20% lagi dapat merasa perubahan semakin baik dan terus mempraktekan teknik ini untuk mendapatkan manfaat dari metode ini. Cuma sebagian kecil yang memerlukan terapi dari Practioner EFT untuk memulihkan kondisi kehidupan mereka.
EFT terbukti telah membantu melalui Mind/Body Healing tech yang sangat berguna untuk penyakit fisik, mental (trauma, fobia- penyakit psikologi), masalah masalah kehidupan seperti kegagalan, keluh kesah dan banyak testimoni yang dibuktikan oleh banyak orang yang sudah menggunakan EFT di seluruh dunia.
Beberapa manfaat EFT dapat mengatasi masalah-masalah sebagai berikut: Trauma & Shock, PTSD (post-traumatic stress disorder), Stress, Depresi, Pelecehan Sexsual, Cemas & Marah, Phobia dan ketakutan, Relationship problems, kesedihan yang mendalam & berbagai kasus penyakit (diabetes, darah tinggi, asam urat, dll), Permasalahan wanita, pria dan anak-anak.
EFT juga baik untuk masalah-masalah fisik seperti: Sakit Punggung, Sakit kepala dan Migrain, Leher kaku, Insomnia (susah tidur), Kecanduan bahan-bahan adiktif, Permasalahan berat badan, kurang kosentrasi, Permasalahan mata, Kurang bergairah, Beberapa bentuk dari dyslexia, Berhenti merokok